Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) melaksanakan Workshop Perbenihan BSIP di Depok, 17-18 Desember 2024. Workshop ini diikuti oleh 14 Balai Penerapan Provinsi prioritas swasembada pangan (Oplah), 4 Balai Penerapan penyangga kegiatan perbenihan (Banten, Jabar, Sulbar dan Bengkulu) dan tim teknis pakar perbenihan lingkup BSIP. Hadir mewakili BSIP Riau adalah pejabat fungsional PBT, Rathi Frima Zona, SP, M.Sc.

 

Koordinator Perencanaan BSIP, Dr. Ir. Sri Asih Rohmani, M.Si menyampaikan bahwa workshop ini dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian swasembada pangan sebagai program pemerintah dan mewujudkan blue print lumbung pangan dunia melalui pelaksanaan program strategis yaitu akselerasi peningkatan produksi padi dan jagung serta restrukturisasi anggaran Kementerian Pertanian untuk mendukung Oplah, cetak sawah, penyediaan alsintan, pupuk bersubsidi, penyediaan pompa dan pengembangan padi gogo. Entry poin untuk pencapaian swasembada pangan adalah melalui perbenihan.

 

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Badan BSIP, Dr. Haris Syahbuddin, DEA. Dalam paparannya disampaikan bahwa swasembada pangan dilakukan tidak hanya pada komoditas padi, namun juga komoditas jagung yang akan dijadikan sebagai sumber pakan untuk program makan bergizi. Beberapa isu utama yang muncul untuk mencapai swasembada pangan adalah perubahan mindset untuk produksi benih, ketersediaan benih di waktu yang tepat, back up untuk menyediakan benih melalui kegiatan perbenihan di BSIP dan perhitungan komponen biaya yang harganya cocok dengan offtaker untuk mengatasi isu mahalnya harga benih BSIP.

 

Materi pada Workshop Perbenihan ini adalah 1) Perbenihan Mendukung Pencapaian Pembangunan Nasional oleh Zulfiandri dari Direktorat Pangan dan Pertanian Kemen PPN/Bappenas, 2) Kebijakan dan Strategi Perbenihan Padi dan Jagung Mewujudkan oleh Syarifah Aminah dari PSI TP, 3) Kapasitas Produksi Perbenihan dan Perbibitan lingkup BBPSIP oleh Didu Wahidin dan 4) Unit Cost Perbenihan oleh Estria Furry Pramudyawardani dari BBPSI Padi.